April 3, 2017

Qu’est-ce que la littérature? Apakah Itu Sastra?

Pict by: wall.alphacoder

“Literature is the art of discovering something extraordinary about ordinary people, and saying with ordinary words something extraordinary.”
 – Boris Pasternak

Menjadi mahasiswa sastra tidak selamanya mudah. Apalagi mahasiswa Sastra Prancis. Ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan sulit dijawab –kalaupun bisa pasti akan sulit dijelaskan– di samping anggapan miring orang-orang sekitar mengenai masa depan. Salah satunya pertanyaan sulit tersebut adalah Qu’est-ce que la littérature? yang juga menjadi judul karya sastrawan terkenal di Prancis, yaitu Jean-Paul Sartre. Memangnya apa sih sastra itu?

Sejujurnya –seperti yang dosen saya katakan ketika di kelas sastra– hingga kini tidak seorang pun bisa mendefinisikan dengan jelas mengenai arti dan maksud dari kata sastra. Mungkin orang berpikir, sastra itu ya yang menyangkut karya dengan bahasa indah. Misalnya, puisi. Dan saya rasa, anggapan ini belum sepenuhnya benar.

Menurut A. Teeuw dalam Sastra dan Ilmu Sastra (1984: 22-23), kata sastra mempunyai banyak sebutan, antara lain literature (Inggris), Literatur (Jerman), dan littérature (Prancis). Semua kata tersebut berasal dari bahasa Latin litteratura yang merupakan terjemahan dari kata Yunani grammatika. Nah, kata litteratura dan gramatika  ini masing-masing terbentuk dari kata dasar littera dan gramma yang berarti huruf atau tulisan.

Dalam bahasa Indonesia, kata sastra sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi. Akhiran –tra dalam bahasa Sanskerta biasanya menunjukkan alat atau sarana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sastra itu merupakan alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. Contoh lainnya adalah silpasastra (buku arsitektur) dan kamasastra (buku petunjuk mengenai seni bercinta).

Pemakaian kata sastra atau literature seringkali mengacu pada segala sesuatu yang tertulis. Padahal, sastra merupakan segala sesuatu yang tertulis atau tercetak (Wellek dan Werren: 1993). Tidak hanya itu saja. Sastra juga merupakan hasil kreativitas manusia didasarkan pada luapan emosi spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik antara aspek kebahasaan maupun aspek makna (Mukarovsky, E.E. Cummings, dan Sjklovski).

Meski kerap dianggap sebagai karya tulis, namun sesungguhnya sastra tidak identik dengan bahasa tulis lho! Kadang, orang-orang suka salah paham karena adanya perbedaan persepsi yang sering ditemui ketika memahami sebuah tulisan. Potensi makna ganda di dalam suatu karya tulis dapat dimanfaatkan untuk menciptakan suasana khas dari sastra. Biasanya, keambiguan ini disebabkan karena tidak adanya hubungan fisik antara pengarang dan pembaca. Misalnya, kata aku dalam sebuah puisi, bukan berarti aku ini menyangkut tentang diri si pengarang. Keambiguan makna ini lah yang kemudian disebut sebagai keindahan sastra.

Di sisi lain, menurut Teori Mimesis yang dikemukakan oleh Aristoteles, penciptaan suatu karya sastra sama sekali berbeda dengan penulisan sejarah. Namanya juga sejarah, tentu penulisannya didasarkan pada fakta-fakta. Sejarah juga sering menampilkan suatu kejadian apa adanya dengan tujuan memberikan informasi kejadian di masa lalu kepada pembaca.          

Sebaliknya, karya sastra diciptakan untuk memuaskan kebutuhan estetik dan rohani manusia. Para penyair –seringnya– tidak menulis berdasarkan kenyataan dan tidak menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa sebagaimana adanya. Sehingga, ruang lingkup sastra pun menjadi lebih luas karena para para penyair atau pengarang lebih bebas dan leluasa dalam mengungkapkan beberapa kemungkinan. Kemungkinan-kemungkinan inilah yang menimbulkan perbedaan penafsiran dari pembaca, tergantung pada sudut pandang apa mereka gunakan.

Jadi, apakah itu sastra? Bagi saya, sastra adalah ungkapan emosi manusia yang diungkapkan melalui tulisan maupun lisan. Setiap karya sastra tentu memunculkan esensi yang berbeda dari para pembaca, tergantung penafsiran si pembaca itu sendiri. Pun setiap karya sastra juga mempunyai keunikan tersendiri dan tidak jarang turut menggambarkan isi hati si pengarang.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Commencez à taper et appuyez sur Entrée pour rechercher